KEUANGAN PERUSAHAAN
Proses
data keuangan untuk menyajikan laporan keuangan, disebut juga dengan proses
akuntansi, bekerja sesuai dengan system akuntansi perusahaan yang bersangkutan.
Proses akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan termasuk dalam lingkup
system akuntansi. Sehingga, system akuntansi berbeda untuk masing-masing
perusahaan, tergantung pada sifat, ukuran, volume data yang diolah dan
kebutuhan informasi masing-masing perusahaan.
Akuntansi
keuangan adalah akuntansi yang mengolah data-data keuangan menjadi informasi
keuangan untuk disajikan kepada pihak-pihak yang berkepentingna secara umum
dalam bentuk laporan keuangan. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan ini meliputi pemegang saham, manajemen, pemerintah, kreditur, dan
masyarakat umum.
Laporan
keuangan akan bermanfaat bagi para pemakainya, jika memenuhi tujuan kualitatif
sebagai berikut:
- Laporan keuangan harus relevan, artinya laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan tujuan penggunaanya.
- Laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh para pemakainya. Oleh karena itu, laporan keuangan harus dinyatakan dalam bentuk dan dengan menggunakan istilah-istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian pemakainya.
- Laporan keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh penguji yang independen dan objektif
- Laporan keuangan harus netral, dalam arti tidak disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak tertentu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu
- Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut pada periode sebelumnya
- Laporan keuangan harus lengkap, dalam arti menyajikan informasi keuangan yagn memadai sesuai dengan yang diperlukan oleh pemakainya. (Mardiasmo, 2000:27-28, cetakan pertama)
Laporan keuangan adalah
laporan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, yang ditujukan
terutama kepada pihak luar atau kepada umum.
Manajemen keuangan
berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis dan
kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus difokuskan
pada penciptaan kesejahteraan. Perusahaan haruslah bertujuan untuk
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, dengan cara memaksimalkan nilai
saham perusahaan.
Untuk dapat menciptakan
kesejahteraan, perusahaan dituntut mampu memanfaatkan sumber daya yang
terbatas, dan beroperasi pada tingkat produktivitas yang optimal. Dengan tujuan
ini, manajer keuangan adalah menciptakan kesejahteraan bagi pemegang saham.
(Chaerul D. Djakman, 2001:2)
Prinsip
Akuntansi Indonesia menyebutkan, bahwa laporan keuangan tersebut terdiri dari
laporan-laporan sebagai berikut:
- Neraca
a) Perhitungan
tingkat keuntungan perusahan (rate of return).
b) Evaluasi
struktur modal perusahaan.
c) Menilai
likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Likuiditas
adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, misalnya membayar hutang dagang, gaji, bunga dan lain sebagainya.
Solvabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Flesibilitas
keuangan, adalah kemampuan perusahaan utnuk
melakukan tindakan-tindakan yang efektif berkaitan dengan jumlah dan waktu
aliran kas, sehingga perusahaan tersebut dapat menjawab tantangan kebutuhan
yang tidak diharapkan (tak terduga) dan mengambil kesempatan yang ada.
Elemen-elemen di dalam
neraca dibagi menjadi 3 kelompok:
1) Asset,
adalah manfaat-manfaat yang akan didapat oleh suatu perusahaan atau organisasi
sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu.
2) Hutang,
pengorbanan manfaat ekonomi pada waktu yang akan datang yang timbul dari
kewajiban suatu perusahaan atau organisasi sekarang untuk menyerahkan asset
atau manfaat berupa jasa kepada perusahaan lain sebagai akibat dari transaksi
atau kejadian masa lampau.
3) Equity,
adalah sisa hak asset yang dihitung dari asset dikurangi dengan
hutang-hutangnya. Dalam perusahaan equity ini adalah hak pemilik.
Elemen-elemen itu masih
dapat dibagi lagi menjadi sub-sub kelompok yang dapat memberikan informasi
tambahan.
NERACA
ASSET
|
HUTANG
DAN EQUITY
|
Aktiva
lancar
|
Hutang
lancar
|
Investasi
jangka panjang
|
Hutang
jangka panjang
|
Aktiva
tetap berujud
|
Hak
pemilik
|
Aktiva
tidak berujud
|
Modal saham
|
Aktiva
lain-lain
|
Agio saham
Laba yang ditahan
|
Secara
keseluruhan komponen-komponen aktiva lancar adalah sebagai berikut:
·
Kas
·
Investasi jangka pendek
·
Piutang
·
Persediaan
·
Persekor biaya
Investasi
jangka panjang sering disebut dengan investasi, biasanya terdiri dari:
·
Investasi dalam bentuk
surat-surat berharga seperti obligasi, saham biasa, dan piutang wesel jangka
panjang.
·
Investasi dalam bentuk
aktiva tetap berujud yang tidak digunakan dalam operasi, seperti tanah yang
diperoleh untuk spekulasi.
·
Investasi dalam bentuk
dana tertentu, seperti sinking fund, dana pension dan dana ekspansi, termasuk
juga kas jaminan asuransi jiwa.
Aktiva
tetap meliputi aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan dalam bentuk
tanah, mesin-mesin, mebel, peralatan pabrik dan aktiva sumber alam. Kecuali
tanah, aktiva tersebut dapat didepresiasi selama umur manfaatnya. Aktiva tidak
berujud adalah aktiva yang tidak mempunyai subtansi fisik dan biasanya
mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam mendatangkan manfaat di masa
mendatang. Aktiva lain-lain bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain.
Hutang
jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan
dengan menggunakan aktiva lancar, atau dengan menimbulkan hutang jangka pendek
yang baru. Hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang nondagang
tertulis, uang muka dari langganan dan bagian hutang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam jangka pendek. Hutang jangka panjang adaalh
kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga utnuk menyerahkan barang
atau jasa yang tidak harus dibayar pada siklus operasi, misalnya hutang
obligasi, hutang wesel, hutang jangka panjang, htutang lease, pajak penghasilan
yang ditangguhkan dan hutang pensiun.
Keberadaan hak pemegang saham dipengarui
oleh undang-undang yang berlaku, akta pendirian perusahan dan keputusan dewan
komisaris dan dewan direksi. Hak pemegang saham dalam perusahaan dibagi dalam
tiga bagian yaitu:
·
Modal saham, nilai
nominal atau nilai yang dinyatakan dari saham yang dikeluarkan.
·
Agio saham, adalah
kelebihan jumlah pembayaran di atas nilai nominal atau nilai yang dinyatakan
pada saham.
·
Laba yang ditahan,
adalah bagian laba yang tidak didistribusikan kepada pemegang saham.
2. Perhitungan
rugi-laba, dan laba yang ditahan
Laporan laba-rugi, adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Manfaat laporan laba-rugi bagi investor utnuk memprediksi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian aliran kas yang akan datang. Laporan laba-rugi
mempunyai keterbatasan antara lain:
a) Laporan
laba-rugi hanya melaporkan jumlah laba dari unsur-unsur yang dapat
dikuantifikasikan.
b) Laporan
laba-rugi menyajikan informasi laba yang jumlahnya dipengaruhi oleh
metode-metode pengukuran yang dipakai
Laba-rugi
perusahaan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu
a) Pendekatan
perubahan modal dan pendekatan transaksi
Laba
atau rugi perusahaan ditentukan dengan cara mengurangi net asset pada akhir
periode dengan net asset pada awal periode dan mengadakan penyesuaian atas
investasi yang dilakukan pada periode yang bersangkutan.
b) Pendekatan
transaksi
Pendekatan transaksi
merupakan proses penentuan laba-rugi menurut akuntan.
Laporan
laba yang ditahan merupakan bagian laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang jumlah laba yang belum dibagikan kepada pemegang saham sampai pada
suatu saat tertentu.
3. Laporan
perusahaan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan sumber dan penggunaan dana,
merupakan bagian dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi mengenai harta perusahaan dan sumber-sumber
dana atau hutang dan modal perusahaan. Laporan sumber dan penggunaan dana
bermanfaat untuk:
a) Memberikan
informasi yang ringkas mengenai pembelanjaan perusahaan dan kegiatan investasi
yang dilakukan.
b) Melengkapi
penjelasan mengenai perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan.
Dana
perusahaan bersumber dari berbagai macam yaitu:
a) Pendapatan
operasi
b) Penjualan
aktiva tidak lancar
c) Hutang
jangka panjang
d) Modal
saham
e) Penjualan
investasi
Dana
dapat digunakan untuk berbagai macam penggunaan, yaitu:
a) Rugi
operasi
b) Pembelian
aktiva tetap
c) Pembayaran
hutang jangka panjang
d) Penarikan
modal saham
e) Pembayaran
deviden saham
Perubahan posisi keuangan perusahaan
dapat diketahui dari posisi keuangan pada dua titik keadaan neraca. Sehingga,
laporan sumber dan penggunaan dana dapat dibuat dengan membandingkan dua neraca
suatu perusahaan pada dua titik waktu, misalnya pada awal dan akhir periode.
Prosedur
Akuntansi
Proses akuntansi secara keseluruhan
meliputi prosedur-prosedur penyelesaian dokumen, identifikasi, pencatatan,
klasifikasi dan interpretasi transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
dilakukan oleh perusahaan. Prosedur tersebut bekerja melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
a) Penyelesaian
dokumen
Dokumen
transaksi merupakan suatu media yang memuat dan menyajikan tentang data atau
fakta yang terjadi, sebagai bukti
terjadinya transaksi dan berfungsi sebagai alat dalam proses pengawasan
intern dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas perusahaan. Pada umumnya dokumen
transaksi terdiri dari: bukti kas masuk, bukti kas keluar, bukti penerimaan
barang, faktur pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluaran barang dan
lain-lain.
b) Pencatatan
transaksi pada buku jurnal
Buku
jurnal merupakan buku harian untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
setiap hari secara kronologis, sebagai perantra pengumpulan informasi pada
rekening-rekening buku besar. Rekening buku besar merupakan suatu media untuk
mengumpulkan data-data keuangan menurut jenis-jenis asset, hutang, modal,
pendapatan, dan biaya perusahaan. Rekening buku besar ini dirinci dalam
rekening buku pembantu. Pencatatan pada buku jurnal dilaksanakan dengan system
“double entry’ di mana suatu transaksi dicatat atas dasar pengaruh transaksi
pada asset, hutang, modal, pendapatan atau biya perusahaan, dengan mekanisme
debit dan kredit.
Macam-macam jurnal
ialah
1) Buku
jurnal umum
Buku jurnal umum adalah
buku jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi yang tidak
dapat dicatat di jurnal khusus.
Contoh bentuk jurnal
umum adalah sebagai berikut:
Tgl
|
Ket
|
Debit
|
Kredit
|
||||
Rek.
|
F
|
Jml
|
Rek.
|
F
|
Jml.
|
||
Jan.
11
|
Retur
penjualan
|
4101
|
|
2500000
|
1121
|
|
2500000
|
Jan.
18
|
Penghapusan
piutang
|
1122
|
|
1500000
|
1121
|
|
1500000
|
Jan.
22
|
Piutang
wesel yang didiskontokan telah jatuh tempo dan dibayar oleh debitur pada
tanggal 20 Jan. 2010
|
1124
|
|
5500000
|
1123
|
|
5500000
|
Jan.
28
|
Retur
penjualan
|
4101
|
|
500000
|
1121
|
|
500000
|
2) Buku
jurnal kas masuk
Buku jurnal kas masuk
adalah buku harian yagn khusus mencatat transaksi-transaksi penerimaan kas,
seperti:
·
Penerimaan kas dari
piutang dagang dan wesel
·
Penerimaan kas dari
piutang tunai
·
Penerimaan kas dari
hutang obligasi
·
Penerimaan kas dari
penjualan saham
3) Buku
jurnal kas keluar
Buku jurnal kas keluar
adalah buku harian yang khusus mencatat transaksi-transaksi pengeluaran uang
kas perushaan, misalnya:
·
Pembayaran hutang
dagang
·
Pembelian tunai
·
Pembayaran gaji dan
upah
·
Pembayaran
bermacam-macam biaya dan lain-lain.
4) Buku
jurnal pembelian, atau daftar voucher
Buku
jurnal pembelian merupakan buku harian yang secara khusus mencatat
transaksi-transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Informasi yang
harus dicakup oleh jurnal pembelian meliputi: waktu transaksi, keterangan
mengenai transaksi, jumlah barang yang dibeli, dan nilai perolehan barang yang
dibeli.
System
voucher merupakan suatu system untuk mengelola pelaksanaan aktivitas-aktivitas,
dengan menyediakan bukti-bukti pelaksanaan aktivitas yang telah disahkan oleh
pihak atua pejabat yang berwenang untuk mengusahakan adanya system pengawasan
intern dalam operasi perusahaan. Sedangkan daftar voucher merupakan buku jurnal
untuk mencatat transaksi-transaksi yang akan mengakibatan pengeluaran kas,
seperti pembelian barang dagangan, bahan baku, gaji dan upah. Daftar cek
merupakan buku jurnal pengeluran kas, yang mencatat transaksi-transaksi
pengeluran kas atas pembayaran transaksi yang dicatat dalam daftar voucher.
Dengan
adanya daftar voucher dan daftar cek dalam akuntansi perusahaan yang
menggunakan system voucher, jurnal pembelian tidak ada lagi.
5) Buku
jurnal penjualan
Buku
jurnal penjualan adalah buku harian khusus untuk mencatat transaksi-transaksi
penjualan kredit.
6) Buku
jurnal pemakaian bahan
Buku
jurnal pemakaian bahan merupakan buku harian yang khusus mencatat pemakaian
bahan baku dan penolong untuk proses produksi.
7) Dan
lain-lain
c) Posting
nilai-niai jumlah taransaksi-transaksi dari buku jurnal ke dalam buku besar dan
masing-masing transaksi ke dalam buku pembantu
Buku
besar merupakan kumpulan dari rekening-rekening control seperti kas, piutang
dagang, persediaan barang jadi, aktiva tetap, hutang dagang, hutang jangka
panjang dan lain-lain. Buku besar disebut juga general ledger. Bentuk rekening
buku besar ada dua macam yaitu rekening yang hanya menyajikan data waktu,
keterangan dan jumlah debit kredit, dan rekening yang menyajikan data-data.
Data-data yan disajikan
oleh rekening buku besar adalah data-data yang bersifat umum tidak terinci.
Perincian data ini diproses dalam rekening-rekening buku pembantu.
d) Penyusunan
neraca saldo
Neraco
saldo merupakan daftar saldo rekening-rekening buku besar baik saldo-saldo
kredit maupun saldo-saldo debit. Tujuan neraca saldo, yaitu:
·
Membuktikan pencatatan
pada debit rekening-rekening buku besar sama dengan pencatatan pada kredit
rekening-rekening buku besar
·
Menyajikan
rekening-rekening buku besar beserta saldonya sebelum ditutup yang berguna
untuk dasar penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dalam penyajian laporan
keuangan.
e) Proses
penyesuaian
Sampai
dengan tahap penyusunan neraca saldo, pada akhir periode akuntansi atau pada
saat penyusunan laporan keuangan , masih ada transaksi-transaksi yang pada
dasarnya sudah terjadi tetapi belum dicatat, perlu adanya taksiran-taksiran
yang harus dilakukan berkaitan dengan pengakuan biaya dan kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan pencatatan yang harus dikoreksi. Jurnal penyesuaian
diperlukan untuk mencatat transaksi yang belum diakui dan perlu penaksiran, dan
jurnal koreksi perlu untuk mengoreksi kesalahan yang sudah terjadi dan sudah
dijurnal.
Transaksi-transaksi
yang dicatat melalui jurnal penyesuaian meliputi transaksi-transaksi: persekot
biaya, pendapatan diterima di muka, biaya belum dibayar, pendapatan belum
diterima, pos-pos yang perlu ditaksir.
f) Penyiapan
laporan keuangan, dengan alat bantu neraca lajur
Prosedur
penentuan harga pokok penjualan berkaitan erat dengan prosedur penentuan harga
pokok persediaan barang. Metode yang paling sederhana dalam penentuan harga
pokok penjualan adalah penentuan harga pokok penjualan dalam perusahaan
menggunakan metode fisik dalam penentuan harga pokok persediaan. Ciri-ciri
penerapan metode ini:
·
Dilakukan pada saat
penyusunan laporan keuangan
·
Persediaan barang
ditentukan berdasarkan barang yang ada di gedung menurut perhitungan fisik pada
akhir periode
·
Harga pokok penjualan
ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Persediaan awal barang
+ (pembelian – retur – potongan) – persediaan akhir barang.
Prosedur penentuan
harga pokok penjualan atau barang yagn dipakai oleh perusahaan dalam proses
produksi dan penentuan harga pokok persediaan barang yang lain adalah metode perpetual, yaitu metode
penentuan nilai persediaan secara berurutan mengikuti proses pengeluaran
barang, dengan penerapan metode penialaian tertentu dengan asumsi-asumsi
tertentu.
g) Tutup
buku pada akhir periode akuntansi
Setelah
rekening-rekening buku besar disesuaikan, dan telah disusun neraca saldo
setelah penyesuaian, tahap berikutnya adalah proses tutup buku. Tutup buku
berarti memindahkan rekening-rekening laba-rugi, yaitu rekening-rekening hasil
penjualan dan biaya-biaya , dipindahkan ke rekening laba-rugi.
Yang
ditutup hanyalah rekening laba-rugi atau rekening penghasilan dan biaya,
sedangkan rekening-rekening asset dan hutang dan modal tidak ditutup, karena
masih terlibat dalam proses data keuangna dan penyajian informasi keuangan
periode berikutnya.
h) Neraca
saldo setelah tutup buku
Neraca
lajur merupakan alat untuk mengkoordinasikan proses penyusunan laporan keuangan
mulai dari neraca saldo, penyesuaian-penyesuaian, neraca saldo setelah
penyesuaian, perhitungan laba-rugi dan penyusunan neraca, atau neraca saldo
stelah tutup buku.
Dalam
neraca lajur, jumlah-jumlah neraca saldo dimasukkan dlam neraca saldo menurut
kolom saldonya, kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian dalam kolom
penyesuaian dan akhirnya dihitung
masing-masing saldo rekening setelah penyesuaian. Rekening-rekening
penghasilan dimasukkan dalam kolom kredit laba-rugi, rekening biaya masuk kolom
debit neraca, rekening aktiva dimasukkan dalam debit neraca, rekening hutang
dan modal masuk kolom kredit neraca.
i)
Jurnal pembalikan
(Ainun Na’im,
1988:47-126, cetakan pertama)
Neraca
menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan dan modal sendiri
perusahaan pada waktu tertentu. Pihak yang memerlukan informasi keuangan
perusahan bukanlah hanya manajer keuangan saja, disamping manajer keuangan,
beberapa pihak di luar perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan
perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah para pemodal, dan kreditur.
Meskipun laporan keuangan memang menyajikan apa yang telah terjadi, tetapi
profitabilitas di masa yang akan datang. (Suad Husnan, 1998:557-558)
Laporan keuangan
masih perlu diolah dan dianalisis untuk dapat digunakan sesuai dengan maksud
pemakai laporan keuangan tersebut. Karena laporan keuangan disusun menurut
prinsip-prinsip akuntansi, para pemakai perlu terlebih dulu memahami
prinsip-prinsip tersebut. Berbagai analisis dapat digunakan untuk mengolah
laporan keuangan. Alat analisis tersebut mungkin berbentuk analisis common
size, indeks, maupun rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang dihitung dapat
dibandingkan dengan rasio-rasio tahun lalu maupun dengan perusahaan-perusahaan
yang sejenis. Faktor inflasi dan perbedaan metode akuntansi yang digunakan
perlu diperhatikan dalam melakukan analisis laporan keuangan. (Suad Husnan,
1998:572-574)
Untuk
maksud-maksud laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat inflasi,
rekening-rekening dalam neraca diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Rekening
moneter: kas, piutang, piutang wesel, investasi pada sekuritas yagn dipegang
sampai dengan jatuh tempo sekuritas tersebut, dan semua hutang.
Rekening-rekening ini menunjukkan daya beli sekarang yang tetap atau kewajiban
yang tetap untuk membayar sejumlah rupiah, dan karenanya tidak perlu
disesuaikan.
2. Rekening-rekening
non moneter: semua rekening-rekening lain di neraca persediaan, aktiva tetap,
aktiva tak berujud, modal sendiri. Rekening-rekening ini haruslah dikonversikan
ke dalam nilai rupiah sekarang.
Ada 3 metode yang dipergunakan
untuk memperkirakan nilai sekarang aktiva-aktiva:
1. Harga
ganti saat ini
Harga ganti saat ini
didefinisikan sebagai harga perolehan saat ini dari aktiva yang identik atau
dari aktiva yang mempunyai kemampuan yang sama.
2. Nilai
bersih yang bisa direalisir
3. Nilai
sekarang dari aliran-aliran kas di masa yang akan datang (Suad Husnan,
1998:577-578)
|
|||
9 Juni 2019 pukul 04.34
artikelnya sangat membantu, ulasannya sangat lengkap.. terimakasih telah menulis artikel yang bermanfaat...
Aplikasi Administrasi